AlHayyu AlQayyum (Maha Hidup Kekal dan Maha Mengurus MakhIukNya)
Allah memiiki kehidupan kekal abadi yang tidak didahului oleh ketiadaan,
tidak akan pernah lenyap atau fana, serta tidak memiliki kekurangan dan cela
sedikit pun. Mahasuci Allah dan segala cela dan kekurangan. Sifat kekal
meniscayakan kesempurnaan sifat-Nya; sifat mengetahui, melihat, mendengar,
kuasa, kehendak dan sebagainya. Ketika Allah mempunyai sifat Maha Sempurna,
maka Dia berhak dan sangat layak untuk disembah, kita bersujud kepada-Nya, dan
Dia menjadi tempat bersandar makhluk-Nya. Allah berfirman,”Dan bertawakkallah
kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati.” (Al-Furqan: 58)
1 Kesempurnaan Allah; Dia Maha Kuasa dan tidak membutuhkan bantuan
makhlukNya. Allah berfirman, “Hal manusia, kamulah yang membutuhkan Allah; dan
Allah Dialah yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.”
[Fathir: 15). Allah tidak membutuhkan bantuan makhluk-Nya dalam setiap
urusan-Nya, sehingga ketaatan dan kemaksiatan seorang hamba tidak berpengaruh apa
pun bagi Allah. Allah berfirman, “Dan barangsiapa yang berjihad, maka
sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri.
Sesungguhnya Allah
benar-benar Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dan semesta alam.”
(A1-’Ankabut: 6). Allah ik juga benfirman dalam kisah Nabi Musa,”Dan Musa
berkata, ‘Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkani
(nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.” (Ibrahim:
8).
2 Kesempurnaan kekuasaannya dan pengaturannya kepada seluruh makhluknya
karena Allah yang menentukan seluruh kuasa-Nya. Semua makhluk-Nya
membutuhkan-Nya, sementana Allah sama sekali tidak membutuhkan hambaNya. Apa
yang kita saksikan di langit, di mana seluruh planet
berjalan teratur pada porosnya masing-masing, semuanya menupakan tanda
kekuasaan Allah yang Maha Sempurna. Ketika mengingkari perbuatan syirik
manusia, Allah berfirman, “Maka apakah Tuhan yang menjaga setiap din terhadap
apa yang diperbuatnya (sama dengan yang tidak demikian sifatnya)?” (Ar-Ra’d:
33).
Allah berfirman dalam ayat lainnya, “Sesungguhnya Allah
menahan langit dan bumi supayajangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan
lenyap tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya selain Allah.”
(Fathir: 41)
Ketika dua nama agung Allah ini terhimpun menjadi satu,
maka Dia tentu memiliki kedudukan istimewa dalam setiap do’a kerendahan hati.
Dalam sebuah do’anya Rasulullah bersabda, “WahaiDzat Yang Maha Hidup Kekal dan
Maha Mengurusi makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan kepada-Mu.”
(HR. At-Tirmidzi, no. 3524)
Buah Keimanan dengan Segenap Nama dan Sifat Allah
Mengenal Allah . Barangsiapa yang mengimani nama-nama dan
sifat-sifat Allah, maka dia akan semakin mengenal Allah, sehingga keimanan
semakin absolut. Selain itu tauhidnya juga akan bertambah kuat. Orang yang
mengenal nama dan sifat-sifat Allah, maka hatinya akan dipenuhi oleh rasa
takzim, cinta dan tunduk kepada Allah.
2 Memuji Allah dengan menggunakan Asmaul Husna (Nama-nama
Allah Yang Baik). ini merupakan do’a dan zikir yang paling utama. Allah
berfirman, “Hal orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama)
Allah, dzikir yang sebanyakbanyaknya.” (Al-Ahzab: 41)
3 Memohon dan meminta dengan menggunakan nama-nama Allah
dan sifat-Nya.
Allah berfirman, “Hanya milik Allah-lah Asmaul Husna,
maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaaul Husna itu.” (Al-A’raf:
180). Contohnya: “Wahai Yang Maha Memberi rejeki (Ya Razzaq), berilah aku rejeki”,
atau “Wahai Yang Maha Mengampuni (Ya Tawwab), ampunilah aku” dan “Wahai Yang
Maha Pengasih (Ya Rahim), sayangilah aku.”
Derajat Iman Tertinggi
- Iman Memiliki tingkatan yang berbeda –berda. Keimana seorang Muslim bisa berkurang, kalau dia lalai dan bermaksiat . Sebaliknya, keimanan dapat bertambah kuat dengan ketaatan , ibadah, dan rasa takut kepada Allah.
- Derajat iman tertinggi adalah Ihsan. Hal ini disebutkan oleh Nabi Muhammad dalam sebuah hadistnya, “ Engkau menyembah Allah seolah kau melihat-Nya dan apabila kau tidak mampu melihat-Nya maka yakinlah bahwa Allah melihatmu,’ (HR. Al-Bukhari, no. 50, dan Muslim No.8)
- Maka dalam kondisi pappun kita harus mengigat Allah. Ketika duduk, berdiri, serius, dan bermain-main. Bahkan dalam segala kondisi, Kita harus yakin bahwa Allah tetap mengawasi kita. Maka janganlah engkau menetang-Nya, karena engkau tau bahwa Allah selalu bersamamu baik dalam tersembunyi maupun dalam kondisi terang? Maka jika engkau salah dalam melangkah cepat bertaubat dan memohan ampun, niscahya Allah akan mengampunimu.
Gambar dari dalam Mobil |
Mempercayai dengan yakin keberadaan malaikat yang hidup
di alam ghaib, bukan di alam manusia yang nyata dan bukan pula di alam jin.
Para malaikat adalah makhluk yang sangat mulia dan bertakwa. Mereka menyembah
Allah dengan sungguh-sungguh dan selalu mematuhi perintah Allah, tanpa pernah
melawan dan membantah.
Allah berfirman, “Sebenarnya (malaikat-malaikat ituj
adalah hamba-hamba yang dimuliakan. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan
perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah Nya.” (Al-Anbiyaa’: 26-27)
Beriman kepada malaikat merupakan salah satu dan enam
rukun iman. Allah berfirman, “Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang
diturunkan kepadanya dan Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan
Rasul-rasul-Nya.” [Al-Baqarah: 285]
Rasulullah menerangkan makna iman, “Yaitu beriman kepada
Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari Akhir dan
beriman kepada ketentuan Allah; yang balk mau pun yang buruk.” [HR. Muslim, no.
8)
1 Mengimani keberadaan malaikat. Kita beriman bahwa
malaikat adalah makhluk Allah. Mereka benarbenar nyata, diciptakan dan cahaya,
serta ditugaskan untuk menyembah dan taat kepada-Nya.
2 Mengimani nama-nama malaikat, sebagaimana diajarkan
oleh Allah dan Rasul-Nya. Contohnya, adalah malaikat Jibril. Kita juga harus
beriman kepada seluruh nama malaikat yang kita tidak ketahui.
3 Mengimani
sifat-sifat malaikat sebagaimana diajarkan oleh Islam, antara lain:
- Mereka hidup di alam ghaib. Mereka diciptakan untuk menyembah AllahMereka tidak memiliki sifat ketuhanan sama sekali. Mereka adalah hamba Allah yang diciptakan hanya untuk menyembah dan taat kepada-Nya. Allah berfirman, “Dan mereka (para malaikat) tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
- Mereka diciptakan dan cahaya, sebagaimana sabda Rasulullah : “Malaikat diciptakan dan cahaya.” (HRMuslim, no. 2996)
- Malaikat mempunyai sayap-sayap. Allah telah memberitahukan bahwa malaikat-malaikat itu mempunyai sayap yang jumlahnya berbeda-beda. Allah berfirman, “Segala puji bagi Allah, Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Fathir: 1)
4 Mengimani tugas-tugas malaikat, sebagaimana diajarkan
oleh Islam:
- Menyampaikan wahyu dan Allah kepada para Rasul-Nya. ini adalah tugas yang diemban malaikat Jibril.
- Mencabut nyawa, sebagaimana dilakukan oleh malaikat maut dan rekan-rekannya.
- Mencatat amal hamba-hamba Allah dan menjaganya, baik itu amal shalih atau amal buruk. Mereka adalah malaikat pencatat.
No comments: