Powered by Blogger.

Umar Patek Tawarkan Diri Menjadi Negosiator Pembebasan WNI

Umar Patek Tawarkan Diri Menjadi Negosiator Pembebasan WNI

Umar Patek
Tubuh Nasional Penanggulangan Terorisme (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) tengah berikhtiar terpidana kasus terorisme, Umar Patek supaya sanggup jadi negosiator buat menghadapi group Abu Sayyaf di Filipina.

Elemen tersebut yang merupakan salah satu opsi buat membebaskan penduduk negeri Indonesia (WNI) yg disandera Abu Sayyaf sekian banyak ketika dulu.

"Iya itu cuma salah satu opsi, ada opsi lain. Kita enggak dapat sebutkan dikarenakan berkaitan rahasia operasi," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Komjen Pol Tito Karnavian di Jakarta, Selasa (12/4/2016).

Tentang penyanderaan WNI, Tito malas berikan keterangan rincian dgn argumen hal itu bukan kewenangannya.

"Kami cuma terlibat juga sebagai tim yg dibentuk oleh Bpk Wakil Presiden. Ada unsur dari Polri, ada unsur dari TNI, Menlu, Badan Intelijen Negara, termasuk juga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Aku tak mempunyai otoritas buat memberikan statement. Seluruh statement mesti satu pintu dari satgas yg dibentuk Wapres," tuturnya.

Dalam tim tersebut kata ia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme bertugas menopang berkaitan kabar jaringan Abu Sayyaf.

"Dari pelaku yg diringkus di sini yg dahulu sempat di Filipina itu serta tidak sedikit informasi-informasi. Berita tersebut kami lanjutkan terhadap tim yg dipimpin oleh Bpk Wakil Presiden maka kita tak laksanakan operasi-operasi lain," katanya.

Diawal Mulanya, terpidana terorisme Umar Patek ajukan tawaran jadi negosiator bagi 10 masyarakat Negeri Indonesia (WNI) yg ditawan oleh group teroris Filipina, Abu Sayyaf. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti serta mengemukakan perihal itu sanggup saja dipertimbangkan.
Ilustrasi
"Begini, seluruh itu kemungkinan dipertimbangkan tetapi dalam keadaan seperti ini mesti ada satu pintu. Enggak dapat masing-masing lakukan upaya. Mesti satu pintu agar di sana (Filipina) enggak berjalan kerancuan siapa yg diakui," kata Badrodin.

"Ini dihubungi, ini pun, kini jikalau kita dihadapkan seperti itu kan bingung pula. Aku harap apabila ada gagasan seperti itu, satu pintu aja. Apakah Kementerian Luar Negeri, atau Kemenkopolhukam," sambung mantan Kapolda Jawa Timur itu.

Umar Patek yg adalah mantan pimpinan grup Jamaah Islamiyah (JI) menawari diri yang merupakan negosiator pembebasan WNI tawanan Abu Sayyaf tersebut dgn imbalan remisi pada pemerintah. Umar sendiri mengaku mengenal Abu Sayyaf.

Baca ini juga:

No comments: