Powered by Blogger.

Tenggang Dikala Tebusan Abu Sayyaf Berhenti Hri Ini, 10 WNI Disandera Terancam Dieksekusi

Informasi Hri Ini : Tenggang Dikala Tebusan Abu Sayyaf Berhenti Hri Ini, 10 WNI Disandera Terancam Dieksekusi ? 

Militan Abu Sayyaf
Abu Sayyaf telah memberikan tenggang disaat sekitar dua minggu buat Indonesia melunasi tebusan & membebaskan 10 WNI yg disandera grup Abu Sayyaf. Pas hri ini Jum’at 8 April 2016 yaitu saat terakhir utk membayar tebusan yg diminta Abu Sayyaf.

Keluarga WNI yg disadera group Abu Sayyaf merasa amat cemas & khawatir seandainya keluarga mati sia-sia di tangan perompak. Keluarga dari salah satu WNI yg disandera Abu Sayyaf Wendi Rahadian merasa cemas & konsisten berdoa juga mengikuti perkembangan penyanderaan yg dilakukan grup Abu Sayyaf.

Ayak Wendi Rakhadian, Aidil menyampaikan bahwa hri kamis tempo hari menerina telpon dari pihak Kementerian Luar Negara yg mengemukakan kondisi sandera Abu Sayyaf dalam kondisi baik. Tak lupa Kementerian Luar Negeri meminta keluarga Wendi buat bersabar.

Terkecuali mendapat berita dari Kementerian Luar Negeri, Aidil pun mendapat telephone dari sesorang yg mengaku perwakilan PT. Patria Maritim Line merupakan perusahaan di mana 10 WNI yg disandera Abu Sayyaf bekerja.

Pihak perusahaan tersebut mengabarkan bahwa 10 WNI yg sedang di sandera kelopmpok Abu Sayyaf dalam kondisi sehat. Ibu Wendi yg merasa cemas menginginkan agar anaknya serta-merta dibebaskan dari tangan Abu Sayyaf.

Seperti didapati militer Filipina sudah launcing nama-nama sandera yg ditahan group Abu Sayyaf. Keseluruhan ada 15 orang yg disandera Abu Sayyaf & 10 diantaranya ialah WNI. Adapun sepuluh WNI yg disandera Abu Sayyaf diantaranya yakni Julian Philip, Wendi Raknadia, Peter Tonsen Barahama, Wawan Saputra, Bayu Octavianto, Mahmud, Alvian Elvis Peti, Surianto, Suriah Sayah & Reynaldi.
Militan Abu Sayyaf
Grup Abu Sayyaf diawal mulanya meminta tebusan 3 Miliar Peso utk semuasandera. Apabila tebusan tersebut tak dipenuhi grup Abu Sayyaf meneror dapat mengeksekusi para sandera yg berjumlah 15 orang.

Pada Awal Mulanya TNI telah menyebutkan kesiapannya utk membebaskan sandera Abu Sayyaf. Tetapi pihak Filipina tak memperbolehkan faktor tersebut. Bahkan Filipina tidan dapat bertanggung jawab bila nantinya para sandera telah lebih lalu dieksekusi.

Kepala Humas Militer Filipina, Kolonel Noel Detoyato mengemukakan bahwa apapun yg berlangsung terhadap para sandera seluruh tanggung jawab Abu Sayyaf, & pihaknya dapat menuntut tanggung jawab Abu Sayyaf. Detoyato melanjutkan biar mempercayakan elemen ini kepada tentaranya yg sedang beroperasi. Operasi pula tak bakal dihentikan, elemen ini yakni perintah terakhir Kepala Staf Jenderal Iriberri.

Baca ini juga:

No comments: