Powered by Blogger.

Warga Bandung Salat Gerhana di Masjid Agung Alun-alun

Besok (9/3/2016), jumlahnya wilayah di Indonesia dilintasi gerhana matahari keseluruhan. Sementara Kota Bandung cuma parsial atau sebahagian. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menggandeng penduduk buat salat Gerhana berjamaah di Tempat Ibadah Raya Propinsi Jawa Barat (Tempat Ibadah Besar), Alun-alun, pukul 06.00 WIB.

Sebelum Salat Gerhana, cowok yg karib disapa Emil itu dapat melaksanakan salat Subuh berjamah. "Yuk masyarakat Bandung besok Salat Gerhana bareng di Tempat Ibadah Gede. Pada Awal Mulanya salat subuh lalu," ucap Emil di Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Selasa (8/2/2016).

Sesudah salat Subuh, sebelum salat Gerhana, dapat ada pemaparan & wejangan terlebihdahulu dari Emil. "Mudah-mudahan warganya saroleh balageur ikut Wali Kotanya Salat subuh bareng di Tempat Ibadah Besar," tandasnya.

Gerhana Matahari Sekarang Ini Tidak Lagi Menyeramkan
Gerhana matahari keseluruhan pernah jadi fenomena alam yg menyeramkan di Indonesia. Saking takutnya kepada gerhana, warga bersembunyi di hunian & menutupiseluruhnya jendela & ventilasi.

Gerhana yg dianggap mengerikan itu sempat dialami Arifin Asydhad. Arifin bercerita, terhadap 1983 beliau mengalami gerhana mataharikeseluruhan di kampung halamannya di Jepara, jateng.

"Gerhana diwaktu itu dianggap menakutkan. Tidak boleh ada yg ke luar hunian," kata Arifin dalam program Sosialisasi Gerhana Matahari di Resto Royal, Ternate, Maluku Utara, Selasa (8/3/2016). "Nah, kini saatnya menonton gerhana matahari yg sebenarnya tak menakutkan."

Arifin menyampaikan, detikcom mau mengubah mindset soal gerhana, biar tidak lagi dipandang yang merupakan histori yg mesti ditakuti. Dikarenakan itu, kata dirinya, detikcom mendorong penduduk memandang gerhana matahari juga sebagai momen buat membuat daya pikat wisata ke Indonesia.
Sementara itu menurut Redaktur Pelaksana detiktravel Fitraya Ramadhanny mengatakan, tidak sedikit orang yg sengaja ke Indonesia utk menyaksikan sejarah langka ini. Faya, demikian dia disapa, bercerita, tempo hari berjumpa dua turis Jepang di Taman Nukila, Ternate.

Ke-2 orang itu, kata Faya, berkeliling dunia utk berburu gerhana. "Akhirnya hingga di Ternate ini," ujarnya. "Jadi betapa spesialnya eventini."

Gerhana matahari keseluruhan, lanjut Faya, serta berpotensi meningkatkan pariwisata di daerah yg dilaluinya. "Mereka datang, kita datang kemari (Ternate) kan bukancuma menonton gerhana matahari keseluruhan saja, tapi pun utk berkunjung ke sekian banyak objek wisata di sini. Menjadi ada nilai imbuhnya."

Program sosialisasi gerhana ini serta menampilkan pembicara Kepala Biro Humas Bakamla Laksamana Perdana Marinir Widodo Eko. Pula Ketua Panitia Nasional GerhanaLembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional Clara Yono Yatini.

Usai Perhatikan Gerhana, Putri Thailand Makan Tengah Malam di Benteng Kalamata
Putri Kerajaan Thailand Maha Chakri Sirindhorn dapat dijamu makan tengah malam di Benteng Kalamata, Ternate, Maluku Utara. Anak ke3 Raja Thailand Bhumibol Adulyadej ini dapat menjadi tamu kehormatan program yg diadakan Pemerintah Kota Ternate tersebut terhadap Rabu (9/3/2016).

Putri Sirindhorn bakal bergabung dgn raja & ratu dari keraton Se-Indonesia. Raja-raja dari Kesultanan Kutai, Tidore, Luwuk, Bulungan, Pasir, & Tarumanegara telah ada di Ternate sejak tempo hari.

Sejauh ini kabar soal jamuan makan tengah malam ini cuma perkiraan disaat mulainya, adalah seputar pukul 19.00 WIT. Mereka bakal menyantap sajian khas Ternate.

Jamuan makan tengah malam di Benteng Kalamata bakal menjadi program penutup hri gerhana bagi para tamu teristimewa tersebut. Pagi harinya, Putri Sirindhorn dgnpara raja nusantara dijadwalkan dapat mengamati gerhana matahari keseluruhan di salah satu bukit di Kota Ternate yg ditutup buat umum.
Benteng Kalamata yakni peninggalan Portugis yg dibangun terhadap 1540. Warga setempat pun menyebutnya Benteng Kayu Merah sebab letaknya di Kelurahan Kayu Merah.

Pemangangan special dari benteng ini yaitu Pulau Maitara & Pulau Tidore. Gambar ke-2 pulau itu terdapat di pecahan mata duit kertas seribu rupiah.

"Benteng ini seperti empat penjuru mata angin. Sebelum disebut Kalamata, benteng ini bernama Santa Lucia," kata Endang, penjaga Benteng Kalamata pada detikcom, Selasa (8/3/2016). "Nama Kalamata diambil dari nama adik Sultan Ternate."

No comments: