Powered by Blogger.

Lanjutan dari kisah kisa perjuangan seorang iyang ibu gigih

Kisah lanjutan yang sebelumnya Klik di sini

Keluargaku dan sodara yangku sayangi
Tak berapa lama, dengan langkah terpincang-pincang dan napas tergesa-gesa ibunya datang ke kantin sekolah dan menurunkan sekantong beras dari bahunya.

Pengawas yang bertanggu jawab menimbang beras, membuka kantongnya dan menganmbil segenggam beras lalu menimbang seraya berkata, "Kalian para wali murud selalu suka mengambil keuntungan kecil,kalian lihat, disini isinya campuran beras dan gabah. Jadi, Klian kira kanti saya ini tampat penampungan beras campuran?"

Ibu pun malu dan berkali-kali minta maaf kepada ibu pengawas tersebut. Awalbulan berikutnya ibu memikul sekantong beras dan masuk kedalam kantin. Ibu pengawas seperti biasanya mengambil sekantong beras tersebut dan melihat dengan alis yang mengerut sambil berkata,"Masih dengan beras yang sama ?" Pengawas itupun berpikir, apakah kemarin dia belum berpesa dengan ibunya ini? 



Kemudia dia berkata,"Tak peduli beras apapun yang ibu berikan kami akan terima , tapi jenisnya harus di pisah jangan bercampur bersama, kalau tidak beras yang di masak tidak matang sempurna. Selanjutnya kalaw begini lagi maka saya tidak bisa menerimanya."

Sang ibu sedikit takut dan berkata,"Ibu pengawas, beras di rumah kami semuanya seperti ini jadi bagai mana?" Pengawas itupun tidak mau tahu dan berkata, Ibu punya berapa hektar tanah sampai bisa menam bermacam-macam jenis beras?"

Menerima pertanyaan seperti itu sang ibu tidak berani berkata-kata lagi. Awal bulan ketiga, sang ibu datang kembali kesekolah. Sang pengawas kembali marah besar denagan kata-kata kasar dan berkata,"Kamu sebagai mama kenapa begitu keras kepala, kenapa masih membawa beras yang sama,"Bawa pualng saja berasmu itu!"

Dengan berlinang air mata sang ibu pun berlutut di depan pengawas,Maafkan saya, Bu, Sebenar bersa ini saya dapat dari mengemis."

Dah dulu ya sobat :) minggu depan kita update lagi kisah ceritanya ^_^V


Terimakasih sobat sudah mengunjungi Blog Akilimeng  

No comments: