FIQIH Aqiqah
FIQIH AQIQAH
Gambar Hewan Qurban |
FIQIH Aqiqoh
Filosofi dan Hikmah Aqiqah
HUKUM HAQIQAH
كُلُّ غُلَامٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ
عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ
وَيُسَمَّى فِيهِ وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ
Setiap
bayi yang lahir tergadai (pertumbuhan keshalehan dan kesempurnaannya) dengan
aqiqah, yaitu menyembelih (kambing) di hari ketujuh, memberinya nama, dan
mencukur rambutnya.” (HR. Ashabus Sunan dari Samrah)
Hukum Aqiqah:
SUNAH MUAKADAH
Aqiqah dilaksanakan sebagai pernyataan syukur kepada Allah atas
nikmat dan karunia telah lahirnya seorang anak.
3 perhatian Islam di Hari Ke-7
1.
Aqiqoh menyembelih kambing/domba, bayi laki-laki
2 ekor kambing, perempuan 1 ekor
2.
Memberi nama yang baik
3.
Dicukur rambutnya lalu ditimbang dan konversi ke
harga perak atau emas
Rasulullah Saw bersabda: “Wahai Fathimah, cukurlah
rambutnya, dan besedekahlah dengan berat rambut tersebut senilai harga perak,
lalu Fathimah menimbangnya, dan beratnya senilai dua Dirham atau dua Dirham
lebih.” (HR. Ahmad dan At Tirmidzi dari Ibnu Abbas)
Bila lewat dihari
ke-7
} Imam
Malik : Bila lewat hari ke-7 tdk disunahkan lagi
} Mazhab
Hambali : Bila tidak mampu dilakukan pada hari ke-7, maka boleh dilakukan pada
hari ke-14. Dan bila tidak mampu juga, maka diundur pada hari ke-21.
} Imam
Syafi’i : Kalau belum mampu hari ke-7, maka kapan saja hingga akhir hayat
Amaliyah Bulan
Dzulhijjah
Dzulhijjah
Keutamaan 1-10
Dzulhijjah
ما من أيّام العمل الصّالح فيها أحبّ إلى اللّه
من هذه الأيّام – يعني أيّام العشر –
قالوا : يا رسول اللّه ولا الجهاد في سبيل اللّه
؟ قال : ولا الجهاد في سبيل اللّه
، إلاّ رجل خرج بنفسه وماله ، فلم يرجع من ذلك
بشيء
“Tidak ada satu amal sholeh yang
lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan selama 10 hari
pertama bulan Dzul Hijjah.” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad?” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak pula jihad, kecuali orang yang
berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.”
(HR. Abu Daud & dishahihkan Syaikh Al Albani)
Memperbanyak Dzikrullah
Dari Umar r.a., bahwa Nabi saw. Bersabda,
(ما من أيام أعظم عند الله
سبحانه ولا أحب إلى الله العمل فيهن من هذه الايام العشر فأكثروا فيهن من التهليل
والتكبير والتحميد)
“Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah
untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini.
Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR. Ahmad)
Berpuasa Sunnah
" صوم يوم عرفة، يكفر
سنتين، ماضية، ومستقبلة،
Berpuasa
hari Arofah, menghapus dosa dua tahun lamanya, yang telah lalu dan yang akan
datang (HR Jamaah kecuali Bukhori)
Khusus Bagi yang Qurban
" إذا رأيتم هلال ذي
الحجة وأراد أحدكم أن يضحي فليمسك عن شعره
وأظفاره ". وروى مسلم
Dari Ummu salamah ra, Nabi SAW bersabda : “ Jika engkau
melihat hilal dzulhijjah, dan seorang dari kalian akan berqurban, maka
hendaklah menahan dari (mencukur) rambutnya dan (memotong) kukunya “ (HR
Muslim)
4 Keterangan Imam Ahmad
KEDUA: bagi mereka yang telah menunaikan shalat hari
raya tersebut, lebih utama dan disunnahkan tetap melaksanakan shalat Jumat.
KETIGA: jika orang yang telah menunaikan shalat hari
raya tersebut memilih untuk tidak menunaikan shalat Jumat, wajib melaksanakan
shalat zhuhur.
KEEMPAT: mereka yang pada pagi harinya tidak melaksanakan
shalat hari raya, wajib atasnya untuk menunaikan shalat Jumat, tidak dibenarkan
baginya untuk meninggalkan shalat Jumat.
Pertama,
قد اجتمع في يومكم هذا عيدان ، فمن شاء أجزأه من
الجمعة وإنا
مجَّمعون
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA
bahwa Nabi SAW bersabda : “Sungguh telah berkumpul pada hari kalian ini dua
hari raya. Maka barangsiapa berkehendak (shalat hari raya), cukuplah baginya
shalat hari raya itu, tak perlu shalat Jumat lagi. Dan sesungguhnya kami akan
mengerjakan Jumat.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Hakim)
صلى العيد ثم رخص في الجمعة فقال: من شاء أن يصلي
فليصل
“Nabi SAW melaksanakan shalat Ied
(pada suatu hari Jumat) kemudian beliau memberikan rukhshah (kemudahan/keringanan)
dalam shalat Jumat. Kemudian Nabi berkata,’Barangsiapa yang berkehendak (shalat
Jumat), hendaklah dia shalat.” (HR. Imam
yang Lima, kecuali Tirmidzi)
Kedua,
} Bagi
mereka yang sudah shalat hari raya, mana yang lebih utama (afdhal), menunaikan
shalat Jumat ataukah meninggalkannya ? Pada dasarnya, antara azimah (hukum
asal) dan rukhshah kedudukannya setara, tak ada yang lebih utama daripada yang
lain, kecuali terdapat nash yang menjelaskan keutamaan salah satunya, baik
keutamaan azimah maupun rukhshah.
} Dalilnya:
hadits pertama
Ketiga,
} Jika
orang yang sudah shalat hari raya memilih untuk meninggalkan shalat Jumat,
wajibkah ia shalat zhuhur ? Jawabannya, dia wajib shalat zhuhur, tidak boleh
meninggalkannya. Karena hukum asal Sholat Jumat itu, pengganti sholat Zhuhur.
Keempat,
} Mereka
yang pada pagi harinya tidak melaksanakan shalat hari raya, wajib atasnya untuk
tetap menunaikan shalat Jumat.
} Dalilnya,
hadits pertama.
} Penjelasan
(syarah) As-Shon’ani è
Kitab Subulus Salam.
Kesimpulan,
} Pertama,
jika seseorang telah menunaikan shalat hari raya (Ied), gugurlah kewajiban
shalat Jumat atasnya. Dia boleh melaksanakan shalat Jumat dan boleh juga tidak.
Namun, disunnahkan baginya tetap melaksanakan shalat Jumat.
} Kedua,
jika orang yang telah menunaikan shalat hari raya tersebut memilih untuk tidak
menunaikan shalat Jumat, wajib atasnya melaksanakan shalat zhuhur. Tidak boleh
dia meninggalkan zhuhur.
} Ketiga,
adapun orang yang pada pagi harinya tidak melaksanakan shalat hari raya, wajib
atasnya shalat Jumat. Tidak dibenarkan baginya untuk meninggalkan shalat Jumat.
Tidak boleh pula dia melaksanakan shalat zhuhur.
Selamat Berqurban
dan Berhari Raya
No comments: