Powered by Blogger.

A1-Qur’an Diturunkan kepada Nabi Muhammad


masjid nabawi 

Allah menurunkan Kitab-Nya yang paling agung, Al-Qur’an, kepada Nabi Muhammad Sebuah kitab yang tidak terdapat sedikit pun kebatilan di dalamnya.
Penutup Nabi dan Rasul Allah mengutus Nabi Muhammad sebagai penutup para Nabi dan Rasul. Maka tidak ada lagi nabi setelah beliau. Hal mi sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya: “Tetapi dia ada lab Rasulullah dan penutup para Nabi” (Al-Ahzab: 40)

Wafatnya
Rasulullah t wafat han Senin siang, Rabiul Awwal, tahun ke-11 Hijriyah, bertepatan dengan 8 Juni 632 M. Satu bulan sebelumnya, tepatnya pada bulan Shafar tahun ke-11 Hijriyah, beliau menderita sakit demam yang semakin lama semakin parah. Beliau wafat pada umur 63 tahun dan dikuburkan di rumah Aisyah di dekat Masjid Nabawi, Madinah. Beliau wafat setelah menunaikan amanah dakwah Islam dan setelah Allah menyempurnakan agamanya.

Syahadat tersebut memiliki konsekuensi untuk membenarkan semua risalah yang dibawa Nabi Muhammad , mematuhi semua perintahnya dan menjauhi larangannya. Kita juga diwajibkan beribadah kepada Allah , sesuai dengan syariat yang diajarkan oleh Rasulullah.
Apa sajakah cakupan keimanan bahwa Muhammad a adalah utusan Allah?

     Muhammad dalam seluruh aspek, di antaranya:

     1.Membenarkan semua risalah dan semua ajaran yang di bawa oleh Nabi                Muhammad dalam seluruh aspek, di antaranya:
  • Persoalan-persoalan ghaib, Han Akhir, surga dan seluruh kenikmatannya dan neraka beserta seluruh siksanya. 
  • Semua hal yang berkaitan dengan Han Kiamat; tanda-tandanya dan penistiwa-peristiwa hingga akhir zaman nanti.
  • Informasi dan sejarah umat terdahulu, termasuk penistiwa-peristiwa yang dialami oleh seluruh nahi claihimussalem beserta kaum mereka.
2.Melaksanakan perintah Rasulullah a dan meniauh i lanai’ aannva, meliouti:
  • Melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah a, dengan meyakini bahwa semua perintah beliau tidak berdasarkan hawa nafsu, tapi bersumber dan wahyu Allah. Sebagaimana finman Nya: “Barangsiapa yang tact kepada Rand, make die telah tact kepada Allah.”[An-Nisaa’: 80]
  • Dalam aspek akhlak adalah menjauhi semua perilaku yang diharamkan, seperti perangai-perangai buruk dan perilaku yang memhahayakan orang lain. Kita meyakini hahwa larangan terhadap hal-hal yang diharamkan itu memiliki tujuan dan hikmah yang Allah kehendaki. Semua itu pasti untuk kemaslahatan kita sendiri, walaupun terkadang kita tidak mengetahui rahasia dan hikmah di baliknya.
  • Kita meyakini bahwa dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah dan Rasul-Nya, pasti terdapat kebaikan bagi din kita sendiri, serta kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak. Firman-Nya: “Dan taatilah Allah dan Rasul agar kamu diberi rahmat.” [Ali-Imran: 132]
  • Kita juga meyakini bahwa siapa saja yang melanggar perintah Rasulullah , maka dia akan mendapatkan siksaan pedih, sebagaimana firman-Nya: “Maka hendaklah orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (An-Nuur: 6)
3.Hendaknya kita tidak beribadah kepada Allah ‘ kecuali harus sesuai dengan syariat yang dicontohkanRasulullah Hal mi mengandung beberapa penjelasan yang harus ditegaskan lagi pelaksanaannya, yaitu:

•Mencontoh Rasulullah . 
Sunnah, petunjuk, dan kehidupan beliau baik itu perkataan, perbuatan, sikap dan pembenaran beliau merupakan tuntunan bagi kita dalam menjalani setiap urusan kehidupan. Semakin dekat kita dengan sunnah Rasulullah maka semakin tinggi pula kedudukan kita di sisi Allah . Allah ‘ berfirman, “Katakanlah, ‘Jika karnu (benar-benar) rnencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosadosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” 
[Ali-Imran: 31)

• Syariat Islam itu sempurna. 
Rasulullah sudah menyampaikan agama Islam dengan seluruh syariatnya dengan sempurna, tanpa suatu kekurangan. Maka tidak dibenarkan bagi seseorang untuk menambah suatu ibadah apa pun yang tidak disyariatkan oleh beliau.

• Syariat Allah berlaku untuk seluruh masa dan tempat. 
Hukum-hukum Islam dan syariatnya yang ada dalam kitab Allah dan sunnah Rasulullah selalui sesuai dengan setiap zaman dan tempat. Sebagai Pencipta manusia, pastinya Allah Maha Mengetahui apa yang dibutuhkan oleh manusia.

• Kesesuaian dengan sunnah. 
Syarat ibadah selain fiat ikhlas juga harus mengikuti proses ibadah yang dilakukan Nabi Muhammad Allah berfirman, “Barangsiapa yang berharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah di a mengerjakan amal yang shalih dan janganlah dia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (Al-Kahfi: 110). Kata “amal yang shalih” dalam ayat di atas bermakna “benar dan sesuai dengan sunnah Rasulullah “.

Larangan bid’ah dalam agama. 
Barang siapa yang mengada-adakan amalan baru yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah, maka perbuatan itu melanggar penntah Allah dan menjadi dosa yang harus dia tanggung. Contohnya, seseorang shakit dengan cara yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah . Mengingat bahwa Allah berfirman, “Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (An-Nuur: 63). Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang membuat hal baru dalam agama ml sesuatu yang bukan dan agama itu, maka dia tertolak.” (HR. A1-Bukhari, no. 2550 dan Muslim, no. 1718)

4 Mencintai Rasulullah 
Siapapun yang telah memancangkan keimanan kepada Rasulullah , maka dia harus lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada segala sesuatu selain keduanya. Rasulullah “ bersabda, “Tidak beriman salah seorang dan kalian sam pai aku lebih cintal daripada orang tuanya, anaknya, dan semua man usia.
” [HR. Al-Bukhari, no. 15; Muslim, no. 44]

No comments: